Pages

Pantai Dreamland yang Mengenaskan

Share and Enjoy! :

Pernah ke Pantai Dreamland? Ketika liburan ke Bali pas Lebaran lalu saya gak sempet mampir lantaran gak tau lokasi pastinya. Makanya, ketika mendapat kesempatan tugas kerja ke Bali beberapa hari lalu, saya luangkan waktu buat mengunjungi pantai tersebut.

Pantai itu terletak di dalam kompleks Resort Pecatu Indah. Lucu juga, padahal pas berlibur ama keluarga yang lalu sebenarnya kami sempet melewatinya saat dalam perjalanan ke Uluwatu.

Suasana Resort Pecatu Indah agaknya tidak semegah pintu gerbangnya yang kelihatan mewah dan glamour itu. Masih banyak di sana sini yang belum tuntas tahap pembangunannya. Masih jauh kalau dibanding dengan Citraland-nya Surabaya. Rombongan turis dari Korea saya lihat tampak berfoto bersama di depan gerbang resort tersebut.

Sebelum memasuki kawasan pantai, kami harus membayar tiket masuk sejumlah Rp.15.000,- untuk satu mobil. Nah, ketika sudah mulai dekat dengan lokasi pantai, saya sempet heran, bener2 gak ada tanda2 tempat wisata di sana. Area parkir tandus berbatu2 yang dikelilingi semak belukar hanya kelihatan satu minibus yang memuat rombongan bule yang tampaknya hendak berkunjung ke pantai juga.

Dari area parkir, kami harus berjalan kaki menuju pantai, melewati jalanan yang menurun, berbatu dan terik menyengat. Apalagi saat itu tepat pukul 11 siang saat kami tiba di sana.

Semula saya pikir, pantai ini termasuk pantai alami, perawan, dan masih belum tersentuh investor, kalau dilihat dari kondisi alamnya sih. Tetapi ketika sampai, sungguh berbeda dengan yang saya bayangkan. Jejeran kios yang masih banyak yang kosong menyambut perjalanan kami menuju pantai. Di kali kecil yang agaknya bermuara menuju ke pantai tampak tumpukan sampah yang tidak terurus. Sementara sebuah bangunan yang belum selesai tahap pembangunnya yang nampaknya difungsikan sebagai hotel sungguh mengganggu pemandangan.

Ketika sampai di bibir pantai, saya bener2 kecewa. Pantai Dreamland ternyata tidak lebih dari pantai kecil yang luasnya tidak lebih dari setengah lapangan sepak bola. Kurang penghijauan dan terlalu dikomersialkan. Bayangkan, di tangga yang mengarah ke teras bangunan hotel terlihat papan peringatan yang bunyinya sebagai berikut: "Dilarang naik kalau tidak belanja!" Apa2an ini...!!!

Di sisi sebelah kiri, ada tebing yang menjulang tinggi. Cukup lumayan untuk berteduh dari teriknya sinar matahari. Tetapi sayang, tepat di sudut yang menjorok ke dalam malah saya temukan gubuk reot yang difungsikan sebagai toilet umum. Ampuuun...

Yang bikin sebel, pas saya merapat ke dinding tebing untuk mencari angle yang tepat buat ngambil gambar, eh... malah saya ketemu kotoran manusia. Iyeeeek...

Tidak sampai 10 menit, kami langsung aja cabut meinggalkan tempat tersebut. Sayang, bayar Rp.15.000,- hanya buat lihat tempat kayak gini. Yang lebih konyol lagi, rombongan bule yang datangnya hampir bebarengan dengan kami tadi, juga tampak meninggalkan obyek wisata tersebut. Lengkap sudah...
http://www.anthonyharman.com/2010/11/pantai-dreamland-yang-mengecewakan.html