Pekan lalu, seorang peneliti asal Skotlandia bernama Margaret McCartney membuat klaim mengejutkan. Ia mengatakan bahwa kampanye minum delapan gelas per hari hanya omong kosong, yang sengaja dibuat untuk promosi minuman kemasan.
Dalam British Medical Journal, dia mengatakan bahwa minum terlalu banyak air justru dapat berbahaya bagi tubuh. Minum secara berlebiham dapat menyebabkan hyponatraemia, menurunnya level garam dalam tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan otak.
Menurutnya, tidak ada klaim ilmiah yang mengharuskan setiap orang meminum delapan gelas air per hari. Lalu, bagaimana kita menyikapinya agar kebutuhan air dalam tubuh dapat terpenuhi secara sehat?
1. Perhatikan aktivitas dan lingkungan
Rumus delapan gelas air perhari tidak cocok untuk setiap orang. Banyak faktor yang melatarbelakangi kebutuhan air pada tubuh seseorang seperti jenis kelamin, ukuran tubuh, dan tingkatan aktivitas.
Institute of Medicine menyatakan bahwa pria dewasa dapat minum hingga 13 gelas air atau setara dengan tiga liter air. Sedangkan wanita dapat minum hingga delapan gelas air atau 2,2 liter. Namun, hal ini bukan ukuran yang saklek. Jumlah kebutuhan air pada tubuh sesuai dengan gaya hidup masing-masing.
Semakin aktif seseorang, semakin banyak air yang dibutuhkan untuk menggantikan cairan yang hilang. Orang yang memiliki tubuh lebih besar pun memerlukan air lebih banyak dibanding orang yang memiliki tubuh kecil. Sama halnya dengan wanita hamil dan menyusui.
Penting juga untuk memperhitungkan lingkungan Anda. Jika Anda berolahraga di tempat yang sangat panas atau sangat dingin atau di dataran tinggi, Anda mungkin memerlukan asupan air yang lebih banyak.
2. Jangan berlebihan
Perdebatan berapa banyak air yang dibutuhkan manusia ini berkisar pada efek samping meminum air berlebihan seperti hyponatraemia. Ini adalah kondisi yang sangat serius di mana tubuh tidak memiliki cukup natrium (garam) pada cairan tubuh di samping pada sel. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan, termasuk di area otak.
Hyponatremia terjadi ketika seseorang berkeringat berlebihan namun tidak makan, tidak buang air kecil cukup, dan minum terlalu banyak air. Gejala termasuk kebingungan, sakit kepala, kejang otot, muntah, dan kelelahan. Dalam kasus terburuk, kondisi ini dapat menyebabkan kejang, koma bahkan kematian.
Para ahi menyarankan Anda untuk mengonsumsi minuman elektrolit pengganti cairan tubuh selain air ketika menjalankan aktivitas berat seperti berolahraga. Namun, Anda pun hanya membutuhkannya dalam jumlah yang tidak banyak. Misalnya, dalam 30 menit hingga satu jam berlari, Anda memerlukan tiga hingga enam ons cairan setiap 15 atau 20 menit termasuk satu ons minuman olahraga.
3. Jangan terjebak iklan pengganti cairan tubuh
Memang ketika aktif, cairan tubuh akan kekurangan kadar garam. Namun, bukan berarti Anda harus mengonsumsi minuman pengganti cairan secara berlebihan. Beberapa ahli justru mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak memerlukan minuman pengganti cairan.
Pada bulan Mei, American Academy of Pediatrics memperingatkan bahwa anak-anak tidak boleh mengonsumsi minuman pengganti cairan kecuali ketika berolahraga berat. Karenanya, ada cara yang lebih sehat mengganti cairan tubuh selain dengan mengonsumsi minuman pengganti cairan tubuh, yaitu dengan mengonsumsi susu coklat, air kelapa, atau jus buah bit.
Susu coklat mengalahkan air biasa, minuman pengganti cairan tubuh, atau susu biasa. Selain kaya akan nutrisi, susu coklat rendah lemak adalah makanan bergizi untuk otot-otot yang telah dipekerjakan.
Air kelapa adalah minuman tanpa lemak yang memiliki setengah kalori dari minuman pengganti cairan tubuh dan tinggi kalium serta anti oksidan. Sedangkan jus buah bit, baru-baru ini diperkenalkan sebagai minuman super bagi para atlet.
4. Pertimbangkan jenis minuman
Bukan sebuah masalah jika Anda ingin mengganti air dengan minuman lain. Namun, Anda tidak dapat mengganti air dengan soda, kopi, atau minuman beralkohol. Jika Anda mengonsumsi minuman tersebut, tambahkan konsusmi air putih untuk tetap menjaga cairan dalam tubuh apalagi jika Anda mengonsumsi alkohol.
Alkohol dapat menguras cairan tubuh Anda. Minum segelas air sebelum dan setelah alkohol agar tidak mengurangi asupan cairan atau kemungkinan menghindari sakit kepala esok hari.
5. Pemenuhan cairan tak hanya dari minuman
Siapa bilang Anda tidak dapat mendapatkan asupan cairan dari makanan. Para ahli mengatakan bahwa 20 persen asupan air berasal dari makanan yang Anda makan.
Pilihlah buah dan sayuran kaya air dan nutrisi seperti stroberi, melon, dan buah persik. Selain kaya kan air, buah-buah tersebut kaya akan kalium yang merupakan gudang elektrolit bagi tubuh.