Direktur Pusat Ahrar untuk tahanan, Fuad Al-Khafsh mengatakan bahwa kebijakan sel isolasi yang diterapkan oleh Israel dimaksudkan untuk mempermalukan tahanan Palestina, dan merusak jiwanya.
Dalam sebuah wawancara dengan pusat informasi Palestina (PIC), Khafsh menggambarkan sel isolasi sebagai "makam" yang dirancang untuk membunuh jiwa tahanan, pikiran dan semangat mereka.
"Ini adalah ruang kecil dengan luas 1,8 meter × 0,7 meter termasuk 2 toilet dan tidak ada ruang untuk berjalan-jalan atau untuk barang-barang milik tahanan; tragedi tersebut akan berlipat ganda jika ada dua tahanan dalam satu sel," kata aktivis hak asasi manusia itu menambahkan.
Dia mencatat bahwa dalam kondisi penahanan yang tidak manusiawi tersebut, menyebabkan beberapa tahanan kehilangan kesehatan mental dan fisiknya seperti tahanan Abdulnasser Al-Halisi dari wilayah Yerusalem yang diduduki.
Aktivis itu menyatakan bahwa tahanan Halisi sedang menjalani hukuman seumur hidup dan telah menghabiskan sampai sekarang 21 tahun di penjara, delapan tahun di pengasingan, yang menyebabkan memburuknya kesehatan mental yang ia derita.(fq/pic)
Sumber: http://www.eramuslim.com/