Di banyak tempat umum seperti mal, hotel, restoran banyak ditemui keran otomatis yang airnya langsung keluar ketika tangan ada di bawah keran sehingga tak perlu lagi memutar keran. Benarkah keran otomatis lebih bersih ketimbang keran manual?
Karena tidak bersentuhan dengan tangan, keran otomatis yang mengucurkan air dengan bantuan sensor gerak dianggap lebih steril dari kuman. Namun penelitian membuktikan, keran otomatis justru 3 kali lebih jorok dibandingkan keran biasa.
Tim ahli dari Johns Hopkins Hospital di Baltimore, Inggris mengungkap hal itu setelah meneliti keran air yang dipakai di rumah sakit tersebut. Beberapa bangunan baru sudah memakai keran otomatis, sementara bangunan lama masih memakai keran manual yang harus diputar dengan tangan.
Dari hasil pengamatan tim ahli, bakteri Legionella ditemukan pada 50 persen keran manual yang dipakai di rumah sakit tersebut. Sementara di bangunan lama, bakteri penyebab Legionaire disesae tersebut hanya ditemukan pada 15 persen keran manual.
"Teknologi terbaru tidak selalu berarti lebih bagus jika sudah berurusan dengan pengendalian infeksi di rumah sakit," ungkap Dr Lisa Maragakis, pakar infeksi di Johns Hopkins Hospital seperti dikutip dari Latimes, Jumat (1/4/2011).
Dengan mempertimbangkan temuan tersebut, Dr Maragakis merekomendasikan agar bangunan baru yang akan dibangun tahun 2012 dipasangi keran manual saja. Terbukti meski sering bersentuhan dengan tangan, keran yang tampak kuno itu lebih sedikit mengandung bakteri asal sering dibersihkan.
Dr Maragakis menduga, keran otomatis lebih disukai bakteri karena memiliki sistem yang lebih rumit sehingga justru membuatnya sulit dibersihkan. Meski tidak terkontaminasi bakteri dari tangan, kontaminasi bakteri bisa datang dari lingkungan maupun air itu sendiri.
Keran otomatis yang dimaksud adalah keran yang tidak perlu diputar dengan tangan agar bisa mengucurkan air. Cukup dengan meletakkan tangan di bawah pancurannya, maka sensor gerak akan mengaktifkan keran sehingga air akan mengucur dengan sendirinya.
Jenis keran ini sangat disukai karena tidak bersentuhan langsung dengan tangan sehingga dinilai mengurangi risiko penularan kuman. Selain itu, konsumsi air dengan keran otomatis realtif lebih hemat karena akan menutup dengan sendirinya jika tidak ada tangan di bawah pancurannya.