Kalian pasti pernah masak mi instan dong.. Pastinya pernah.. Pernah gak perhatiin kenapa setiap kali masak mi, arinya berwarna kuning? Pernah gak kepikiran kenapa air mie instan itu berwarna kuning? Apa ya yang menyebabkan warna air mi itu kuning?
Gak tau kan? Ya sama ga tau juga pastinya karena apa
Jangankan kita sebagai konsumen, karyawan pabrik mie saja tidak semuanya tahu apa saja yang terkandung dalam mie instant tersebut. Mungkin kita bisa saja menebak yang macam-macam, tapi yang jelas, dalam mie instant memang terdapat bahan-bahan yang berbahaya, baik pada mienya sendiri maupun pada bumbu-bumbunya.
Untuk mengantisipasi dan mengurangi kemungkinan buruk yang terjadi gara-gara kamu makan mie instant, mending kita antisipasi dari cara memasaknya saja. Berikut cara memasak mi instant yang sehat :
1. Rebus Air dalam Panci sampe mendidih
2. Masukin Mie Setelah air mendidik
3. Buang air rebusan mie yang pertama
Coba deh kalian perhatikan air hasil ngerebus mie pertama kali, kuning dan butek banget kan?
4. Masukin lagi ke dalam air dingin dan di rebus lagi untuk yang kedua
5. Angkat dan Mie Siap untuk di Hidangkan
Yang membuat mie itu berwarna kuning adalah alkali, sampe sekarang pun saya tidak pernah tau apa saja yang terkandung dalam alkali tersebut karena sudah datang dalam bentuk bubuk kemudian dicampur dengan air demin yang kemudian di aduk bersama tepung tadi.
Setelah rata kemudian masuk ke mesin yang bernama doughsheet yang berfungsi untuk membuat lembaran, kemudian diteruskan ke mesin roll press untuk menipiskan lembaran tadi sampai pada ketipisan yang diinginkan. Kemudian diteruskan ke slitter untuk membuat mie menjadi meriting dan membagi lembaran tadi menjadi 6 bagian. Setelah itu mie di beri steam dengan suhu +/- 150 derajat celcius (gampangnya dikukus). Kemudian masuk ke mesin cutting untuk dipotong dan dilipat. Setelah itu ditiriskan dan dimasukkan ke cooling fan, ini berguna untuk mengeluarkan sisa minyak dan mendinginkannya sebelum di packing sehingga tidak berjamur.
Setelah itu barulah mie masuk di channelizer yang kemudian diberi bumbu oleh petugas bumbu, baru kemudian mie di packing apabila kemasan dipencet dan ternyata angin yang terdapat didalam kemasan berkurang maka mie tersebut dinyatakan tidak layak jual.
Apabila mengikuti proses pembuatan mi yang saya jelaskan di atas maka sebenarnya mie telah aman, dikarenakan ada petugas QC yang selalu melakukan pengecekan dari mulai tepung akan masuk ke mesin ayak sampai mie dikemas.
Tapi yang jadi masalah orang yang bekerja pada pabrik mie belum tentu tahu apa saja kandungan yang terdapat dalam alkali yang membuat mie berwarna kuning tersebut, hanya yang saya tau di alkali itu terdapat zat pengawetnya. Karena itu lebih aman air rebusan pertama dibuang sehingga yang tertinggal hanyalah tepung yang telah menjadi mie.
Sumber :
gugling.com
Gak tau kan? Ya sama ga tau juga pastinya karena apa
Jangankan kita sebagai konsumen, karyawan pabrik mie saja tidak semuanya tahu apa saja yang terkandung dalam mie instant tersebut. Mungkin kita bisa saja menebak yang macam-macam, tapi yang jelas, dalam mie instant memang terdapat bahan-bahan yang berbahaya, baik pada mienya sendiri maupun pada bumbu-bumbunya.
Untuk mengantisipasi dan mengurangi kemungkinan buruk yang terjadi gara-gara kamu makan mie instant, mending kita antisipasi dari cara memasaknya saja. Berikut cara memasak mi instant yang sehat :
1. Rebus Air dalam Panci sampe mendidih
2. Masukin Mie Setelah air mendidik
3. Buang air rebusan mie yang pertama
Coba deh kalian perhatikan air hasil ngerebus mie pertama kali, kuning dan butek banget kan?
4. Masukin lagi ke dalam air dingin dan di rebus lagi untuk yang kedua
5. Angkat dan Mie Siap untuk di Hidangkan
Pendapat seorang mantan karyawan pabrik mie tentang cara memasak mie yang sehat ini :
Memang cara memasak mi yang benar adalah dengan cara tersebut. Tepung yang dipakai untuk pembuatan mie adalah tepung manildra yang kemudian di ayak sebelum dipakai. Jadi yang terpakai adalah tepung yang benar-benar bersih dan halus.Yang membuat mie itu berwarna kuning adalah alkali, sampe sekarang pun saya tidak pernah tau apa saja yang terkandung dalam alkali tersebut karena sudah datang dalam bentuk bubuk kemudian dicampur dengan air demin yang kemudian di aduk bersama tepung tadi.
Setelah rata kemudian masuk ke mesin yang bernama doughsheet yang berfungsi untuk membuat lembaran, kemudian diteruskan ke mesin roll press untuk menipiskan lembaran tadi sampai pada ketipisan yang diinginkan. Kemudian diteruskan ke slitter untuk membuat mie menjadi meriting dan membagi lembaran tadi menjadi 6 bagian. Setelah itu mie di beri steam dengan suhu +/- 150 derajat celcius (gampangnya dikukus). Kemudian masuk ke mesin cutting untuk dipotong dan dilipat. Setelah itu ditiriskan dan dimasukkan ke cooling fan, ini berguna untuk mengeluarkan sisa minyak dan mendinginkannya sebelum di packing sehingga tidak berjamur.
Setelah itu barulah mie masuk di channelizer yang kemudian diberi bumbu oleh petugas bumbu, baru kemudian mie di packing apabila kemasan dipencet dan ternyata angin yang terdapat didalam kemasan berkurang maka mie tersebut dinyatakan tidak layak jual.
Apabila mengikuti proses pembuatan mi yang saya jelaskan di atas maka sebenarnya mie telah aman, dikarenakan ada petugas QC yang selalu melakukan pengecekan dari mulai tepung akan masuk ke mesin ayak sampai mie dikemas.
Tapi yang jadi masalah orang yang bekerja pada pabrik mie belum tentu tahu apa saja kandungan yang terdapat dalam alkali yang membuat mie berwarna kuning tersebut, hanya yang saya tau di alkali itu terdapat zat pengawetnya. Karena itu lebih aman air rebusan pertama dibuang sehingga yang tertinggal hanyalah tepung yang telah menjadi mie.
Sumber :
gugling.com