Pages

Klub Asal Malaysia Ini Menyarankan Seorang Istri Beraksi Seperti PSK

Share and Enjoy! :

Seorang warga Malaysia beserta dua orang istrinya yang menjadi anggota Kelab Istri Taat
APA yang menjadikan seorang suami setia pada istrinya dan sanggup menyingkirkan godaan untuk berselingkuh? Bagi sebagian warga Malaysia, jawabannya ialah kualitas permainan sang istri di ranjang. Sabtu (4/6), sekumpulan wanita Muslim Malaysia membentuk sebuah klub bernama Kelab Istri Taat alias persatuan istri taat suami untuk menghindari persoalan rumah tangga. Problematika ini meliputi perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hingga suami yang senang “jajan” di tempat prostitusi.
Kepada New Straits Times, Minggu (5/6), presiden Kelab Istri Taat, Rohaya Mohamed berpendapat, seorang istri harus siap beraksi bak seorang pekerja seks komersial (PSK) agar suaminya tak keluyuran mencari wanita lain.
“Seorang pria yang menikahi wanita dengan kemampuan sama atau melebihi seorang PSK di ranjang, tidak memiliki alasan untuk serong. Alih-alih mengizinkannya berbuat dosa (berzina dengan PSK), seorang istri harus mampu melakukan apa pun untuk memenuhi hasrat suaminya,” ujarnya.
Klub ini juga diharapkan membawa angin segar bagi warga Malaysia yang tingkat perceraian warganya mengalami kenaikan sejak tahun 2002.
“Saat suami pulang ke rumah, para istri tidak menyambut suaminya dengan senyum hangat dan pakaian yang seksi. Itulah realitanya sekarang,” lanjutnya.
Dari informasi yang dihimpun Yahoo, Minggu, tak kurang dari 800 wanita Muslim Malaysia tergabung dalam klub yang didirikan organisasi Global Ikhwan ini.
Kelab Istri Taat bukan satu-satunya produk Global Ikhwan. Beberapa waktu lalu, organisasi berbasis keagamaan ini sempat membentuk Kelab Poligami yang beranggotakan pasangan suami-istri yang menganut paham poligami.
Berdasarkan data dari pemerintah Malaysia yang dikutip Reuters, Minggu, wanita Malaysia cenderung berpendidikan lebih tinggi dari para prianya. Tahun lalu tercatat 65% wanita terdaftar di universitas negeri, mengalahkan jumlah pendaftar pria.
Bagi Ratna Osman, executive director sebuah LSM kemanusiaan, Sisters in Islam, Kelab Istri Taat jelas menginjak kenyataan dan harga diri para wanita.
“Pria pelaku KDRT seringkali menggunakan perilaku wanita sebagai pembenaran atas tindakannya. Tapi kembali lagi, semua tindakan itu seharusnya menjadi tanggung jawab si pria,” paparnya.
Kabar terakhir menyebutkan, Kelab Istri Taat segera membuka cabang di Indonesia pertengahan Juni mendatang dan telah membangun markas di kawasan Sentul, Bogor.
(hangat-news)