Istilah 'mata keranjang' berasal dari bahasa Arab yang disalah pahami. Awalnya, "mata keranjang" ditulis dalam tulisan Arab gundul, yang terdiri dari huruf mim digandeng dengan alif, dan ta [dibaca: mata]. Selanjutnya, kaf digandeng dengan ra, kemudian menyusul jim dan ngain yang saling berangkai. Karena huruf "kaf" disatukan dengan "ra", maka orang Indonesia pun membacanya "keranjang". Pada masa itu, kata Mata ke Ranjang".
Selain itu, makna sebenarnya dari istilah ini adalah seorang laki-laki atau perempuan yang saking terpesonanya melihat lawan jenisnya, maka pikirannya selalu mengarah "ke ranjang" depan "ke" sering digabung penulisannya dengan kata yang mengikutinya, yaitu "ranjang". Hasilnya, jadilah istilah berbahasa Arab ini dibaca "Mata Keranjang". Padahal kalau diterjemahkan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan [EYD], seharusnya dibaca "