Konflik jelang pernikahan merupakan hal yang umum. Salah satu yang sering terjadi adalah konflik dengan calon ibu mertua. Bagaimana mengatasinya?
Persiapan pernikahan memang penuh dengan kebahagiaan maupun tantangan. Penyatuan dua keluarga dalam ikatan pernikahan kerap menimbulkan konflik. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya perbedaan 'kebudayaan' atau kebiasaan.
Jangan sampai konflik antara calon mertua dengan Anda berlarut-larut. Apalagi sampai menganggu hubungan Anda dengan pasangan. Demi lancarnya hari pernikahan, coba ikuti beberapa tips ini untuk berdamai dengan calon ibu mertua.
Persiapan Mental
Persiapkanlah diri dari awal kalau memang ada kemungkinan konflik dengan calon ibu mertua. Usahakanlah untuk mengalihkan pikiran dari hal-hal negatif ke hal positif. Misalnya seberapa baiknya calon suami anda dan membayangkan hidup yang menyenangkan berdua dengan pasangan Anda. Usahakan juga sebisa mungkin menganggap segala 'campur tangannya' yang tidak menyenangkan adalah bentuk dari perhatian.
Berbagi dengan Pasangan
Pernikahan adalah acara besar Anda berdua. Pastikan Anda tak menanggung semua beban permasalahan sendiri. Ceritakanlah kepada pasangan masalah yang Anda hadapi. Kemungkinan besar pasangan Anda juga bisa lebih mengerti kebiasaan dan sifat orang tuanya. Jangan terjebak menjadi calon pengantin wanita yang harus menghadapi segalanya sendiri. Pasangan Anda juga sudah cukup dewasa untuk mengatasi konflik atau perbedaan pendapat dengan orang tuanya.
Akrabkan Diri dengan calon Mertua
Banyak sebab calon mertua bisa cukup 'rewel' dalam persiapan pernikahan Anda. Ada yang memang memiliki sifat perfeksionis ada juga yang secara psikologis sebenarnya berat merasa kehilangan sang anak. Coba dekatkan diri dengan calon mertua Anda. Sempatkan waktu untuk makan malam dengan calon mertua berdua saja. Cari tahu apa yang ada dalam pikirannya. Tanya juga apa harapannya atau keinginannya dalam pesta pernikahan Anda. Sikap Anda yang tenang dan mendengarkan bisa membuatnya melunak. Yakinkan juga kalau Anda bukan ingin 'merebut' anak laki-lakinya dan hubungan Anda beserta pasangan akan tetap terjalin usai pesta pernikahan.
Jika ada hari ibu atau ulang tahun sang calon ibu mertua terjadi pada saat persiapan pernikahan, tak ada salahnya beri perhatian. Kado kecil, bunga, atau ucapan yang tulus bisa membantu membuat hatinya senang dan tetap merasa diperhatikan.
Akomodir Keinginannya
Keinginannya mungkin banyak yang menyulitkan atau tak masuk akal, tapi jika memang ada yang memungkinkan tak ada salahnya dituruti. Misalnya jika ia meminta 50 undangan tambahan di saat-saat terakhir, jangan langsung menolaknya. Hitung kembali budget dan kemungkinannya, mengabulkan setidaknya 15-20 undangan tambahan sepertinya sudah cukup untuk membuatnya tenang. Tapi kalau memang mungkin mengabulkan semuanya, tak ada salahnya juga dilakukan. Beri pengertian kepada calon mertua kalau Anda ingin tamu-tamu tetap nyaman di pesta pernikahan sehingga jumlahnya harus terkontrol.
Tapi, bukan berarti semua keinginannya harus dikabulkan. Jika memang benar-benar tidak memungkinkan, beri pengertian dengan alasan yang dapat dipahami. Minta juga bantuan pasangan untuk bernegosiasi dengan orang tuanya.
Minta Bantuan Ibu
Seringkali para orang tua berkordinasi untuk mempersiapkan pernikahan anak-anaknya. Jika memang memungkinkan, minta bantuan ibu atau orang tua Anda untuk mengalihkan perhatiannya ke hal lain atau berbicara dengannya baik-baik.
Tips: Jangan lampiaskan rasa frustrasi Anda kepada pasangan. Konflik yang terjadi bukan sepenuhnya salah mereka. Ciptakan suasana yang kondusif, sehingga pasangan malah bisa membantu Anda bukannya menjadi berbalik dan malas berurusan.
Sumber :
wolipop.com