Beberapa orang menikmati makan steak,
orang lain mungkin lebih suka sayuran atau roti, namun ternyata
ditemukan kasus diberbagai belahan bumi tentang kebiasaan amakan yang
ganjil dan tidak lazim.
Sebungkus
permen sepertinya baik untuk sekadar menenangkan saraf Anda, tetapi
bukannya mencoba menggigit sedikit rambut Anda sendiri, apalagi sampai
mengigit jari anda sendiri. Mungkin kebiasaan makan di bawah ini terasa
menjijikkan untuk kita, tapi beberapa dari mereka tetap hidup.
10. Anorexia : Kebiasaan Makan Palsu
Anorexia adalah self-starvation (membuat
diri kelaparan) dan sering dikaitkan dengan kebiasaan aneh lainnya
seperti minum jus jeruk dicampur dengan kapas agar dapat memberikan rasa
kenyang palsu. Ini adalah gangguan makan yang serius yang menyebabkan
banyak kematian setiap tahun di seluruh dunia.
9. Xylophagia : Kebiasaan Makan Kayu
Xylophagia
adalah suatu kondisi dimana orang gemar mengkonsumsi kayu. Ini adalah
salah satu bentuk kekacauan kebiasaan makan yang dikenal sebagai pica.
Orang yang menderita gangguan makan ini biasanya mengkonsumsi sesuatu
seperti kertas, pensil, kulit pohon atau item lainnya yang terbuat dari
kayu. Anak-anak kecil dapat memperlihatkan xylophagy, tetapi biasanya
tidak terkait dengan masalah psikologis.
8. Trichophagia : Kebiasaan Makan Rambut
Trichophagia
adalah kebiasan makan rambut yang kompulsif. Seringkali, rambut panjang
dikunyah ketika masih menempel pada kepala dan kemudian ditelan. Rambut
akhirnya mengumpul dalam saluran usus besar menyebabkan gejala seperti
gangguan pencernaan dan sakit perut. Sebuah pencahar dapat diberikan
untuk menginduksi trichobezoar (hairball) untuk keluar. Pada tanggal 24 November 2007, dilaporkan bahwa ahli bedah mengeluarkan hairball seberat
4.5 kg dari perut seorang remaja berusia 18 tahun di Chicago, AS, yang
menderita kondisi psikologis yang menyebabkan dia menelan rambutnya
sendiri
7. Hyalophagia : Kebiasan Makan Kaca
Hyalophagia adalah makan kaca. Terutama tercatat sebagai gangguan patologis, juga dianggap sebagai bentuk pica.
Hyalophagia sangat berbahaya bagi manusia sebagai konsumsi, karena
dapat memotong perut, usus, dan tenggorokan pada saat ditelan. Di
Indonesia dikenal kebiasaan makan kaca atau beling di kalangan pelaku
Kuda Lumping, namun itu lakukan dalam kondisi tidak sadar (intrance).
6. Urophagia : Kebiasaan Makan Air Seni
Urophagia
adalah konsumsi air seni – baik sendiri atau orang lain. Urophagia
umumnya dianggap tidak berbahaya, karena sebagian urin individu sehat
adalah steril. Namun, tetap ada risiko kecil jika penyakit hadir, atau
infeksi bakteri dari saluran kemih. Mungkin juga ada efek sekunder,
seperti ruam kulit pada orang yang sensitif terhadap air kencing.
5. Geophagy : Kebiasaan Makan Tanah
Geophagy adalah praktek makan zat sederhana seperti tanah liat, dan kapur. Hal ini terkait erat dengan pica
yang merupakan keinginan normal atau nafsu untuk makan zat nonfood.
Banyak manfaat kesehatan yang mungkin timbul dari geophagy tetap
diteliti dan banyak diperdebatkan. Banyak ilmuwan percaya bahwa hal ini
berbahaya, sementara yang lain berpendapat bahwa mungkin ada manfaatnya
sebagai diet defisiensi mineral.
4. Anthropophagy : Kebiasaan Makan Manusia / Kanibalisme
Tidak
perlu bingung, istilah ini sama sekali berbeda dengan antropologi.
Anthropophagy lebih dikenal sebagai kanibalisme. Memakan sesama manusia
telah dilakukan oleh berbagai kelompok di masa lalu di Lembah Amazon,
biasanya terhubung ke dalam ritual perang suku. Fiji pernah dikenal
sebagai ‘Kepulauan Kanibal’. Kebudayaan Anasazi di reruntuhan candi
Chaco Canyon telah ditafsirkan oleh beberapa arkeolog sebagai bukti
adanya ritual kanibalisme.
3. Autosarcophagy : Kebiasaan Makan Tubuh Sendiri
Ini adalah bentuk gangguan dari self-canibalism. Hal ini dikategorikan sebagai pica
(gangguan yang berkaitan dengan konsumsi hal-hal yang tidak boleh
dikonsumsi). Beberapa orang akan terlibat dalam kanibalisme diri sendiri
sebagai bentuk ekstrem dari modifikasi tubuh, misalnya makan kulit
sendiri. Yang lainnya akan minum darah mereka sendiri, praktek yang
disebut autovampirism.
Pada tanggal 13 Januari 2007, artis Denmark Marco Evaristti mengadakan pesta makan malam untuk teman-temannya yang paling intim. Makanan utamanya adalah pasta agnolotti, pada yang atasnya sebuah bakso yang dibuat dengan lemaknya sendiri hasil operasi sedot lemak. Bernd Jürgen Armando Brandes berharap untuk terlibat dalam self-canibalism dalam persidangan yang terkenal di Jerman atas kasus pembunuhan Armin Meiwes. Bernd bahkan menawarkan dirinya untuk dikonsumsi!
2. Coprophagia : Kebiasaan Makan Tinja
Coprophagia
adalah praktek konsumsi tinja (kotoran); hal ini sangat jarang pada
manusia. Mengkonsumsi tinja orang lain membawa risiko kontraktor
penyakit menyebar melalui kotoran, seperti hepatitis. Hepatitis A,
Hepatitis E, pneumonia, and influenza. Hepatitis A, Hepatitis E, radang
paru-paru, dan influenza. Vaksinasi umumnya direkomendasikan untuk
mereka yang terlibat dalam praktek ini.
1. Necrophagia : Kebiasaan Makan Mayat
Necrophagia
atau endokanibalisme adalah tindakan makan daging manusia manusia mati.
Hal ini tidak terlalu umum tetapi adalah kebiasaan pada mereka yang
melakukannya. Ide di balik kebiasaan mengerikan ini adalah kepercayaan
bahwa dengan memakan tubuh si mati maka sekaligus akan ‘menghisap’
sifat-sifat almarhum untuk asimilasi roh. Beberapa suku di Amerika
Selatan dan Australia dikatakan telah mempraktekkan ritual menyeramkan
ini. Tapi banyak akademisi merasa endocannibalisme adalah tuduhan palsu
dilemparkan oleh kolonial pada masa awal untuk mendapatkan alasan
dominasi politik. Menurut antropolog Napoleon Changon, komunitas
Yanomamo di Amerika Selatan masih makan abu dan sisa tulang orang yang
mati setelah di kremasi.