Seorang
wanita yang bernama Ann Spalding, sangat ingin mempunyai keturunan
dari rahimnya. Namun dia belum dapat menemukan pasangan yang tepat
untuk dapat mewujudkan impiannya tersebut. Ia pun memutar otak agar
bisa hamil, tanpa harus mengeluarkan biaya inseminasi dari donor bank
sperma yang bisa dibilang sangat mahal.
Karena keinginannya untuk hamil begitu besar, lantas dia memanfaatkan Google untuk beriklan secara online dan mencari pendonor yang ada. Ann Spalding membuat iklan online untuk mencari pria yang bersedia menjadi pendonor sperma. Dari pencarian di Google, ia menemukan sejumlah komunitas yang mempertemukan pendonor dan pencari sperma. Dalam sejumlah iklannya, ia memperkenalkan diri sebagai seorang wanita lajang yang membutuhkan donor sperma agar bisa hamil sebelum menginjak usia 30 tahun.
Selang beberapa hari dia beriklan, ia menerima lima tawaran pendonor sperma lengkap dengan identitas dan foto. Lalu saralh seorang pria bernama Jason yang bekerja sebagai seorang teknisi komputer dan berusia 30 tahun yang menjadi pilihan Ann Spalding.
Ann kemudian mengatur pertemuan dengan pria itu di hotel. Sesaat setelah pertemuan, sang pria segera ke kamar mandi untuk memasukkan sperma ke sebuah wadah khusus. Setelah pria pergi, Ann yang sedang berada di masa subur segera menyuntikkannya ke dalam rahimnya. Namun, cara itu gagal. Ann tak kunjung hamil pada bulan berikutnya. Mendengar keluhan Ann, pria itu bersedia mengatur pertemuan kedua. Ann yang mulai melihat ketulusan Jason akhirnya memutuskan melakukan inseminasi alami. Ia bersedia berhubungan badan sekali untuk memasukkan sperma dan ternyata berhasil.
Ann lalu mengirimkan email kepada Jason untuk memberitahu kabar baik itu. Ia juga berjanji memberi tahu Jason ketika melahirkan nanti dan dia ingin Jason menandatangani kontrak yang menyatakan ia tidak punya hak atas anak yang dilahirkan.
Karena keinginannya untuk hamil begitu besar, lantas dia memanfaatkan Google untuk beriklan secara online dan mencari pendonor yang ada. Ann Spalding membuat iklan online untuk mencari pria yang bersedia menjadi pendonor sperma. Dari pencarian di Google, ia menemukan sejumlah komunitas yang mempertemukan pendonor dan pencari sperma. Dalam sejumlah iklannya, ia memperkenalkan diri sebagai seorang wanita lajang yang membutuhkan donor sperma agar bisa hamil sebelum menginjak usia 30 tahun.
Selang beberapa hari dia beriklan, ia menerima lima tawaran pendonor sperma lengkap dengan identitas dan foto. Lalu saralh seorang pria bernama Jason yang bekerja sebagai seorang teknisi komputer dan berusia 30 tahun yang menjadi pilihan Ann Spalding.
Ann kemudian mengatur pertemuan dengan pria itu di hotel. Sesaat setelah pertemuan, sang pria segera ke kamar mandi untuk memasukkan sperma ke sebuah wadah khusus. Setelah pria pergi, Ann yang sedang berada di masa subur segera menyuntikkannya ke dalam rahimnya. Namun, cara itu gagal. Ann tak kunjung hamil pada bulan berikutnya. Mendengar keluhan Ann, pria itu bersedia mengatur pertemuan kedua. Ann yang mulai melihat ketulusan Jason akhirnya memutuskan melakukan inseminasi alami. Ia bersedia berhubungan badan sekali untuk memasukkan sperma dan ternyata berhasil.
Ann lalu mengirimkan email kepada Jason untuk memberitahu kabar baik itu. Ia juga berjanji memberi tahu Jason ketika melahirkan nanti dan dia ingin Jason menandatangani kontrak yang menyatakan ia tidak punya hak atas anak yang dilahirkan.
sumber : http://www.bawelohbawel.com/ingin-hamil-seorang-wanita-berburu-sperma-via-google/