Pages

Bagaimana Peluang Penampakan Hujan Meteor Eta Aquarids & Supermoon?

Share and Enjoy! :

Jakarta Hujan meteor Eta Aquarids akan mencapai puncaknya pada 6 Mei dinihari. Di saat puncak, bakal ada 60 meteor per jam yang melintas. Pada tanggal 6 Mei malam juga akan terjadi supermoon. Nah, bagaimana peluang menyaksikan fenomena angkasa ini?

Menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pada 5 Mei malam cuaca di sebagian besar wilayah Jabodetabek adalah hujan ringan. Hanya Jakarta Pusat dan Jakarta Utara saja yang berawan.

Jika pada tanggal 6 Mei dinihari cuaca cukup cerah, maka ada potensi untuk menyaksikan puncak hujan meteor Eta Aquarids. Sayangnya langit tidak bebas polusi cahaya lantaran ada Bulan yang menjelang purnama.

"Dilemanya bersamaan dengan purnama, di mana menjelang subuh ada di barat, sedangkan ini (hujan meteor) ada di tenggara. Kemungkinan akan terganggu. Tapi kemungkinan terlihat tetap ada, meski tidak sebagus bila cahaya Bulan minimal," terang Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (4/5/2011).

Sedangkan pada tanggal 6 Mei menjelang siang ada potensi hujan di wilayah selatan, timur dan barat Jakarta. Namun pada malam hari, hujan ringan diperkirakan hanya terjadi di wilayah Jakarta bagian selatan seperti Jakarta Selatan, Depok, dan Bogor.

"Sisanya berawan. Kalau berawan, biasanya langit masih bisa terlihat, sehingga kalau ada Bulan, masih akan kelihatan," kata prakirawan BMKG, Sunardi.

Itu prediksinya, bisa tepat namun bisa juga meleset. Jika Anda penggemar fenomena angkasa, tentu akan bersabar mencari meteor yang jatuh tiap satu menit sekali dari bintang Eta Aquarids di rasi Aquarius.

Sedangkan supermoon atau lunar perigee adalah fenomena yang terjadi saat Bulan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi. Jarak rata-rata Bulan dengan Bumi adalah 384 ribu km. Nah, pada saat supermoon terjadi, jarak Bulan dengan Bumi sekitar 357 ribu km. Sehingga pada saat fenomena terjadi, jarak bulan lebih dekat 27 ribu km dari jarak rata-ratanya.

Menurut space.com (30/4), supermoon pada 6 Mei mendatang merupakan jarak bulan dengan Bumi yang paling dekat di tahun 2012 ini. Saat peristiwa terjadi Bulan akan lebih besar dan lebih terang hingga 16 persen dari rata-rata.

Fenomena ini terjadi karena orbit Bulan bukanlah lingkaran sempurna. Pada 28 November mendatang akan terjadi fenomena yang berkebalikan dengan supermoon. Di akhir tahun nanti, saat Bulan purnama, Bulan sedang berada di titik terjauh dari Bumi. Sehingga Bulan akan tampak kecil dan redup. Supermoon sebelumnya terakhir kali terlihat pada Maret 2011.

Selamat menikmati pertunjukan langit!
Detiknews