Ini
adalah bintang-bintang tercepat di jagad raya. Para peneliti
memanggilnya sebagai Bintang Putar atau Spinstars. Putaran rotasi mereka
mencapai lebih dari sejuta mil per jam atau 1,6 juta km per jam.
Menurut
para peneliti dari Institute for Astrophysics dari Potsdam, Jerman,
bintang ini terbentuk 13,7 miliar tahun lalu setelah dentuman besar dan
pernah menjadi bintang yang sangat besar.
Bahkan
ukuran massanya sampai delapan kali lebih besar daripada massa matahari
kita. Namun, karena bintang raksasa yang terbuat dari gas hidrogen dan
helium ini memiliki masa hidup yang singkat, ia mati muda.
Dalam
sebuah laporan yang dimuat di jurnal Nature, Dr Christina Chiappini dan
koleganya dari Insitute for Astrophysics di Postdam, memanfaatkan
teleskop European Southern Observatory Very Large Telescope di Chile
untuk mempelajari komposisi kimia dari beberapa bintang tua di galaksi
Bima Sakti.
Mereka
mempelajari rasio elemen kimia yang ada pada kluster bintang NGC-6522.
Kluster bintang ini dipilih karena mereka cukup tua untuk membentuk
unsur kimia asli seperti yang dihasilkan oleh bintang yang hadir pada
generasi pertama.
Selanjutnya,
Chiapini berkesimpulan bahwa bintang-bintang generasi pertama ini
sangat masif dan berotasi dengan kecepatan yang sangat tinggi untuk
mencapai derajat pencampuran elemen sehingga mereka bisa memproduksi
elemen yang lebih berat.
Kalkulasi
mereka mengindikasikan bahwa bintang-bintang generasi pertama ini
berotasi kencang dengan kecepatan 500 kilometer per detik - atau 250
kali lebih tinggi daripada kecepatan matahari kita. Tak heran bila
kemudian mereka menamakan bintang ini sebagai 'Spinstars'.
Seperti
dilansir oleh situs berita ABC, Professor Mike Bessell dari
Observatorium Mount Stromlo, milik Australian National University, paper
Chiapini menjelaskan betapa pentingnya putaran atau rotasi pada
bintang-bintang awal untuk memproduksi elemen-elemen seperti yang
kemudian ditemukan di bintang-bintag generasi belakangan.
Selain
konveksi yang dihas ilkan dalam sebuah bintang menyebabkan adanya
pencampuran, rotasi yang cepat menolong elemen-elemen yang baru
terbentuk dan muncul di permukaan.
"Rotasi
menolong bintang ini untuk memproduksi unsur Neon-22 dari Karbon pada
pusat bintang. Unsur itu kemudian memungkinkan terbentuknya unsur yang
lebih tinggi di bintang-bintang kita, yang secara normal hanya terjadi
pada bintang-bintang bermassa rendah," kata Bessell.
Bessell
menambahkan, unsur-unsur yang lebih berat terbentuk sangat awal di
jagad raya ini, menyediakan bibit-bibit untuk terbentuknya hal-hal lain,
belakangan.
"Ini
memberikan kita pilihan lain untuk terciptanya unsur utama seperti
nitrogen dan seluruh unsur yang lebih berat seperti timah dan seng.
Semua unsur itu kita pikir belum akan tercipta, hingga lama sesudah
itu."