Apakah anda seorang pria berjenggot? Atau Anda seorang perempuan yang menyukapi pria berjenggot? Terserah sajalah, yang penting Anda bukan pria tapi wanita atau wanita tapi pria. Kenapa membahas soal jenggot.
Mungkin
sudah banyak orang yang membahasnya, dan saya yakin mereka sudah
mengupas segalanya tentang jenggot. Hanya saja, saya masih penasaran
kenapa pria berjenggot dan terkadang bisa tumbuh dengan lebat. Sementara
perempuan tidak. Kalau pun ada perempuan yang berjenggot atau berkumis,
sangat tipis.
Tapi kita akui, Vivian Wheeler, seorang perempuan yang memiliki jenggot terpanjang sedunia menurut Guinness Book of Records dengan
panjang 11 inchi atau 27,94 cm. Namun demikian, jumlah perempuan yang
berjenggot bisa dibilang jumlahnya 1000 berbanding satu atau bahkan 10
ribu, 100 ribu atau lebih baru ketemu satu orang. Sangat-sangat jarang.
Pertanyaannya,
kenapa pria bisa berjenggot sementara perempuan tidak? Akhirnya,
setelah buka-buka buku, akhirnya ketemu juga penyebabnya mengapa pria
bisa berjenggot dan sebaliknya perempuan tidak.
Penjelasannya
begini. Sejak dalam masa kandungan, seorang janin sudah ditumbuhi
rambut dan bulu-bulu halus, baik laki-laki maupun perempuan. Namun,
begitu bayi lahir, maka lama kelamaan bulu-bulu halus yang sudah melekat
akhirnya berganti menjadi rambut-rambut yang cukup tipis.
Dan
puncaknya, saat memasuki masa pubertas, usia sekitar 12-17 tahun, maka
pertumbuhan rambut antara laki-laki dan perempuan sudah mulai berbeda.
Apalagi semakin dewasa, maka pertumbuhan rambut atau bulu-bulu makin
berbeda.
Kenapa demikian? Dalam buku "Aku Ingin Tahu, Mengapa?" dijelaskan
bahwa perkembangan tumbuhnya rambut atau bulu itu disebabkan oleh
pertumbuhan kelenjar seks, baik pada pria maupun perempuan. Pada pria,
hormon yang berlebihan ini akan menyebabkan tumbuhnya rambut di dagu
(jenggot), atas bibir (kumis), dan di badan. Sementara, pada rambut di
kepala yang menjadi sumber tumbuhnya rambut, akan mengalami penurunan.
Ia beralih ke dagu, atas bibir (kumis), dan dada.
Sebaliknya,
pada perempuan, kelenjar seksnya tetap sama tinggi. Hanya saja, arahnya
yang berbeda. Pada perempuan, pertumbuhan akan semakin maksimal pada
kepala, sedangkan pertumbuhan minimal ada di bagian tubuhnya terutama
dagu. Sebab, berbagai kelenjar dan hormon dalam badan perempuan memang
berfungsi mencegah pertumbuhan tersebut. Karena itulah, dagu perempuan
tidak ditumbuhi buklu (jenggot).