Setiap orang tua pasti pernah mengalami bayi dalam pelukan menangis
dan terlihat sengsara dan Anda hanya berharap ia bisa mengatakan dengan
tepat keinginannya. Tapi bagaimana jika bayi ternyata benar-benar telah
mencoba untuk memberitahu Anda semuanya, hanya saja Anda tidak
mengetahui cara memahaminya.
Sebuah buku baru yang luar biasa, mengklaim bahwa setiap bayi menggunakan sinyal untuk berkomunikasi. Orang tua bisa belajar menafsirkan setiap deguk, tawa serta ekspresi wajah bayi mereka.
Dalam The Blossom Method, psikoterapis dan pakar bahasa tubuh Vivien Sabel, membeberkan bahwa setiap ekspresi bayi dapat ditafsirkan. Bahwa orang tua dapat mengetahui kalau bayi mereka lapar, senang, marah, kembung, ingin bermain atau ingin dipeluk.
"Semua kelakuan menggemaskan yang bayi buat dengan mulut, lidah, bibir, mata dan alis adalah cara bayi mencoba untuk memberitahu kita apa yang mereka butuhkan," jelas Vivien.
(Kiri: saya benar-benar lapar. Kanan: mengantuk tapi perutnya kembung)
Sebuah buku baru yang luar biasa, mengklaim bahwa setiap bayi menggunakan sinyal untuk berkomunikasi. Orang tua bisa belajar menafsirkan setiap deguk, tawa serta ekspresi wajah bayi mereka.
Dalam The Blossom Method, psikoterapis dan pakar bahasa tubuh Vivien Sabel, membeberkan bahwa setiap ekspresi bayi dapat ditafsirkan. Bahwa orang tua dapat mengetahui kalau bayi mereka lapar, senang, marah, kembung, ingin bermain atau ingin dipeluk.
"Semua kelakuan menggemaskan yang bayi buat dengan mulut, lidah, bibir, mata dan alis adalah cara bayi mencoba untuk memberitahu kita apa yang mereka butuhkan," jelas Vivien.
(Kiri:
ekspresi mulai memikirkan makanan. Kanan: bayi menatap konstan pada
ibunya, sambil memoncongkan mulut dan lidah keluar masuk tanda ia siap
diberi makan)
Vivien
mengamati ratusan bayi selama enam tahun penelitian untuk bukunya,
termasuk anaknya sendiri Blossom. Dalam bukunya Vivien mengembangkan
tiga prinsip: pertama amati ekspresi wajah bayi Anda, kedua
bertingkahlah seperti cermin dengan mengikuti mimiknya, itu cara
memberitahukan kepadanya bahwa Anda faham yang mereka maksud. Kemudian
merespon dengan menyediakan yang mereka butuhkan.
Sementara ide-idenya mungkin terdengar sedikit tidak masuk akal, akan tetapi para ahli pertumbuhan anak percaya bahwa bayi mulai berkomunikasi jauh sebelum mereka mencoba untuk membentuk kata-kata pertama mereka.
"Seorang anak siap untuk berkomunikasi sejak lahir," kata Clare Bolton, dari National Literacy Trust. Bayi akan memukau Anda dengan menggunakan gerakan, ekspresi wajah dan suara untuk mencoba berkomunikasi.
Sementara ide-idenya mungkin terdengar sedikit tidak masuk akal, akan tetapi para ahli pertumbuhan anak percaya bahwa bayi mulai berkomunikasi jauh sebelum mereka mencoba untuk membentuk kata-kata pertama mereka.
"Seorang anak siap untuk berkomunikasi sejak lahir," kata Clare Bolton, dari National Literacy Trust. Bayi akan memukau Anda dengan menggunakan gerakan, ekspresi wajah dan suara untuk mencoba berkomunikasi.
Vivien
Sabel mengatakan non verbal adalah kemampuan komunikasi yang sangat
berkembang di masa kecil. Ibunya tuli sejak lahir, bahkan sebagai anak
Vivien harus membaca variasi halus dalam bahasa tubuh dan ekspresi
wajah.
"Saya belajar
untuk menemukan nuansa dalam ekspresi dan gerakan yang jauh melampaui
kebanyakan orang yang dibesarkan dari orang tua dengan pendengaran
baik, "kata Vivien, 43, yang tinggal di dekat Harrogate, North
Yorkshire, dengan suami Vuyo, 45, dan Blossom anaknya sekarang tujuh
tahun.
"Jika seseorang
mengatakan kepada saya mereka baik-baik saja, saya tahu dari mata
mereka jika itu benar. Saya juga tahu jika mereka sedikit kesal atau
benar-benar marah, riang atau gembira. Saya dapat membedakannya."
(Kiri: ekspresi terkejut, ikuti ekspresinya agar bayi merasa mendapat dukungan. Kanan: popoknya penuh minta diganti)
"Dalam
beberapa hari sejak melahirkan Blossom, saya menyadari bahwa segala
sesuatu dari alur di keningnya dengan bentuk kecil ia dibuat dengan
mulutnya dan berbagai cara ia memainkan lidahnya sebenarnya cara dia
mencoba untuk memberitahu saya yang dia butuhkan," kata Vivien.
"Saya mulai melihat pola untuk gerakan-gerakan dia lapar, ingin buang air, lelah, kembung atau ingin disayang-sayang. Saya tahu tidak terbatas saat Blossom lapar, tapi juga tingkat kelaparannya. Ketika popoknya penuh lidahnya akan menonjol berbentuk runcing."
"Jika dia merasa kembung, saya akan melihatnya dari kepenuhan bibir bawahnya. Segera setelah saya melihat tanda-tanda, saya bisa membantunya dan mengikuti ekspresinya agar ia tahu saya sedang melakukan sesuatu yang membuatnya nyaman. Ini baik dilakukan agar bayi tidak merasa tertekan karena merasa ibunya tak mengerti maunya."
(Kiri: kenyang dan puas, Kanan: ingin diajak bermain)
"Saya mulai melihat pola untuk gerakan-gerakan dia lapar, ingin buang air, lelah, kembung atau ingin disayang-sayang. Saya tahu tidak terbatas saat Blossom lapar, tapi juga tingkat kelaparannya. Ketika popoknya penuh lidahnya akan menonjol berbentuk runcing."
"Jika dia merasa kembung, saya akan melihatnya dari kepenuhan bibir bawahnya. Segera setelah saya melihat tanda-tanda, saya bisa membantunya dan mengikuti ekspresinya agar ia tahu saya sedang melakukan sesuatu yang membuatnya nyaman. Ini baik dilakukan agar bayi tidak merasa tertekan karena merasa ibunya tak mengerti maunya."
Vivien menambahkan: "Bagian mirroring datang melalui insting. Saya ingin mengatakan bahwa saya tahu yang ia katakan dengan berbicara bahasanya.".
"Anda tidak perlu memiliki gelar untuk membaca tanda-tanda ini, hanya
mempelajari wajah bayi Anda." Vivien menegaskan ibu dan bayi akan
mendapat manfaat jika ibu mau menonton wajah bayi mereka dan membuat
catatan sampai sebuah pola muncul.