Pages

Dampak Rotasi dan Revolusi Bumi

Share and Enjoy! :

Putaran adalah gerak sederhana yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar lain. Sesuatu yang bisa berwujud atau tak berwujud, tapi bisa dirasakan dan diambil manfaatnya. Mungkin selama ini kita tak perduli tentang arti sebuah gerak. Terutama untuk gerakan berputar. Mungkin kita tidak tertarik karena kesederhanaan gerak dalam berputar. Monoton. Sangat berbeda dengan gerak bebas yang banyak variasi seperti dalam seni tari atau dalam ilmu bela diri yang full improvisasi dalam gerakan. Paduan gerak dalam sebuah tarian menghasilkan sebuah keindahan. Kadang begitu lembut kadang begitu energik. Demikian juga dengan gerak pada jurus-jurus ilmu bela diri. Menghasilkan keindahan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan perlindungan diri dari gangguan orang-orang jahat.
Kita jarang sekali berpikir tentang sebab-sebab perasaan senang dan nikmat yang terjadi disaat kita mengunjungi pasar malam. Hampir semua mainan yang di tawarkan bersumber pada putaran. Kuda atau hewan-hewan dari kayu yang berputar menghasilkan perasaan senang dan nikmat. Ombak banyu, demikian kita menyebut untuk mainan dengan tempat duduk melingkar yang diputar secara manual atau elektrik, juga menghasilkan perasaan yang lain ketika kita menumpanginya. Hampir semua permainan yang memanjakan rasa berasal dan berawal dari sesuatu yang berputar atau sengaja diputar. Seperti mobil atau motor yang kita tumpangi setiap hari, jika tidak sesuatu yang berputar di mobil atau motor tersebut, niscaya kita akan tersiksa karenanya. Mogok dan justru akan menjadi beban bagi kita.
Mungkin kita bisa membantah dengan menjadikan minyak atau BBM menjadi penyebab utama berputarnya engine pada mobil atau motor kita. Mungkin juga kita tidak sadar kalau minyak dan semua bagian dari diri engine sebuah motor adalah unsur kehidupan engine itu sendiri. Kalaupun semua unsur kehidupan dalam engine tersebut terpenuhi tapi tak ada putaran di dalamnya, maka engine itu tak akan ada artinya juga. Engine baru bisa memberikan manfaat kalau dirinya dalam keadaan hidup. Dan engine tersebut dikatakan hidup apabila ada sesuatu yang berputar dalam dirinya. Karena hanya sesuatu yang hidup yang bisa berbuat sesuatu. Termasuk roda-roda pada mobil atau motor kita. Putaran engine bisa digunakan untuk menggerakkan mobil atau motor melalui putaran roda. Roda berputar, kendaraanpun bergerak. Nikmat dan terasa manfaat putaran engine. Untuk bisa hidup dan berputar ada sesuatu yang harus terlibat, yaitu ruh.
Demikian juga yang terjadi dengan bumi yang kita tempati ini. Bumi berputar dan membawa semua yang ada di permukaannya. Mungkin kita tidak bisa merasakan nikmatnya putaran bumi seperti nikmatnya naik kuda kayu di pasar malam. Karena memang bumi berputar konstan dan tenang. Tidak membuat apa yang dipermukaannya kehilangan keseimbangan. Jika bumi berputar lebih cepat dari saat ini mungkin kita semua akan kebingungan untuk mengatur keseimbangan kita. Dan mungkin pula kita tidak akan bisa berdiri tegak. Kondisi seperti diatas kapal yang oleng karena dihantam ombak yang mungkin akan kita rasakan. Memang kita tidak dapat merasakan nikmatnya putaran bumi secara langsung, tapi kalau kita mau mencermati pasti kita akan menemukan kesadaran tentang perilaku bumi dalam berputar ini.
Apa nikmat yang kita rasakan dari putaran bumi ?
Bumi berputar dengan kemiringan 23.5 derajat mengelilingi matahari bukan tanpa maksud atau tujuan. Pernahkah kita membayangkan bumi berputar dengan kondisi sumbu tegak lurus dengan orbitnya ? Jika benar-benar bumi berputar tegak lurus antara sumbu dengan orbit, yang akan terjadi adalah, daerah di garis equator atau kathulistiwa akan terjadi panas yang terus menerus. Mungkin akan berakibat fatal terhadap kehidupan makhluk yang berada di daerah tersebut. Tandus dan tak ada air. Itulah kemungkinannya. Panas terik yang terjadi di bulan september setiap tahun saja kadang membuat kita mengeluh. Padahal yang demikian hanya berlangsung sekitar satu atau dua bulan saja. Setelah itu matahari akan bergeser ke selatan. Lalu perlahan rintik hujan membasahi daerah bumi yang kita pijak. Akibat penguapan air laut di daerah lintang selatan. Bagaimana seandainya terjadi panas terus menerus di siang hari selama bertahun-tahun tanpa adanya hujan ? Apakah kita bisa bertahan ?
Sudut kemiringan sebesar 23.5 derajat pada putaran bumi telah ternyata menyebabkan kehidupan di bumi berlangsung hingga saat ini. Tentu saja atas perintah Allah swt bumi berputar miring. Meski kita pernah mendengar kalau kemiringan bumi awalnya terjadi karena sebuah benturan antar planet hingga poros bumi bergeser 23.5 derajat, tapi tak bisa dipungkiri kalau kepincangan hidup bumi pasti akan terjadi jika bumi berputar tegak lurus sumbu dengan orbitnya. Dimana sebagian daerah bumi yang tegak lurus dengan posisi matahari akan mengalami kematian. Tandus. Tak ada yang sanggup hidup dalam suasana selalu panas dan tak pernah diguyur hujan. Kehidupan makhluk di bumi bisa dinamis seperti saat ini karena bumi membagi panas matahari pada tiap jengkal tubuhnya.
Sudut miring putaran bumi menjadikan sebagian permukaan dibagian selatan mendapatkan panas selama beberapa bulan. Dan daerah yang kita pijak mendapatkan air hujan setelah sekian lama dalam kekeringan. Hal ini menyebabkan rumput-rumput tumbuh subur. Termasuk tanaman petani. Kita semua bisa mengambil manfaatnya. Termasuk binatang-binatang ternak kita. Sumurpun terisi air lagi setelah sekian lama kehabisan stok. Tak lagi kering. Tiga bulan kemudian matahari melintas lagi diatas kepala kita untuk memastikan terjadinya kehidupan di daerah yang sebelumnya kekeringan. Kemudian matahari menjauh ke utara untuk memberikan panas di daerah yang telah lama di tinggalkan. Sekitar kira-kira 11 bulan lamanya. Demikian terus berlangsung selama berjuta-juta tahun. Tapi kebanyakan kita tidak mau tahu tentang peran bumi dalam kehidupan kita.
Kemiringan putaran bumi menyebabkan dua kutub di selatan dan utara saling bergantian bergerak mendekat dan menjauhi matahari. Hingga pembagian jatah panas matahari bergilir secara adil antara kutub yang satu dengan kutub yang lainnya. Empat musimpun terjadi di daerah selatan dan daerah utara. Musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Sementara di daerah equator hanya terjadi dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Itulah rotasi dan kemiringan bumi. Disamping menyebabkan terjadinya siang malam secara bergantian sepanjang tahun, kemiringan dalam berputar juga menghasilkan keseimbangan dalam kehidupan makhluk di permukaannya. Maka memang benar kiranya kalau tidak sia-sia Allah menciptakan segala sesuatu dengan situasi dan kondisi yang ada pada ciptaan tersebut. Kecepatan putar dan kemiringan bumi menyebabkan kita bisa hidup normal selama waktu yang telah ditentukan oleh Allah swt.
Revolusi bumi.
Sebuah perjalanan mengelilingi matahari yang dilakukan oleh bumi. Untuk apa ? Tentu saja untuk kehidupan bumi dan apa yang berada di permukaannya. Perjalanan keliling yang memakan waktu 365 kali putaran.tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 sekon. Kita menyebut dengan satu tahun. Selama satu tahun waktu yang diperlukan oleh bumi untuk memberikan cahaya kehidupan. Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya. Peristiwa ini nampak jelas diamati di sekitar kutub utara dan kutub selatan.
    1. Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September
      • Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari
      • Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.
      • Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan
      • Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
      • Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
      • Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.
    2. Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret
      • Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.
      • Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.
      • Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara
      • Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
      • Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
      • Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.
    3. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September
      • Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari
      • Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
      • Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
      • Di daerah khatulistiwa matahari tampak melintas tepat di atas kepala.
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pada waktu dan daerah tertentu di belahan bumi
Musim-musim dibelah bumi utara
Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret
Musim-musim dibelah bumi selatan
Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September
Musim dan perhitungan hari adalah hasil dari revolusi bumi dengan kemiringan sudut 23.5 derajat. Sebuah aktivitas yang hampir terabaikan oleh sebagian besar manusia. Kecuali mereka yang bergerak dan bekerja pada bidang science. Mereka selalu mengamati dan berusaha memahami kejadian-kejadian alam untuk kepentingan kehidupan manusia. Sedangkan orang-orang awam seperti kita tak akan pernah mengerti tanpa referensi yang jelas. Namun tahukah kita bahwa semua kejadian rotasi dan revolusi bumi tersebut adalah tanda-tanda atau ayat-ayat Allah ? Mayoritas dari kita mungkin meragukannya. Atau kalaupun menjawab kita akan mengatakan percaya. Meskipun kita tak pernah mau untuk membuktikan kalau semua fenomena alam tersebut adalah benar ayat-ayat Allah swt.
Padahal kalau kita mau menyempatkan diri untuk membaca kitabullahh Al Qur`an, banyak sekali ayat qauliyah tersebut yang menginformasikan tentang kejadian alam. Yang semuanya bermuara untuk kepentingan kita sebagai manusia abdi Allah. Baik untuk kepentingan memahami tentang ketauhidan Allah atau kepentingan kelangsungan hidup makhluk atau kita sendiri. Jika bumi mati atau tidak berputar, maka semua yang ada dipermukaannya hampir dipastikan mati juga. Disatu sisi terbakar panas matahari, disisi lain terjadi pembekuan. Gelap. Tanpa terangnya sinar matahari yang berfungsi sebagai energi kehidupan. Dari sini saja seharusnya kita bisa berpikir bahwa kita ini hidup diatas kehidupan makhluk lain. Seperti tumbuhan parasit. Bergantung kepada sesuatu yang lebih dulu hidup.
Tapi yang harus diingat adalah, bahwa kehidupan semua makhluk di alam semesta ini, termasuk bumi adalah dari kekuasaan Allah swt. Tanpa perkenan hidup dari Allah semua yang hidup saat ini tidak akan pernah merasakan kehidupan. Kejadian-kejadian di alam semesta yang kita lihat dan kita rasakan adalah tanda-tanda akan kebenaran tentang wujudnya penguasa alam raya yakni Allah swt. Manusia hanyalah makhluk kecil yang tidak punya kekuatan yang berarti kecuali kekuatan yang diberikan oleh Allah. Jasad yang rapuh tak pernah sebanding dengan kekuatan alam. Namun dalam kenyataan, kita memelihara sifat sombong dan melawan atau membantah perintah yang diwajibkan atas diri kita. Rasa syukur atas nikmat hidup di atas makhluk Allah yang bernama bumi inipun sangat sedikit kita amalkan. Hanya kata pujian tanpa bukti yang nyata dari amal atau perbuatan wajib yang diperintahkan olehNya.
Marilah kita sama-sama introspeksi diri kita. Sampai dimana ketundukan kita kepada perintah Allah. Sampai dimana kepatuhan kita dalam menjalankan semua perintahNya. Sampai dimana kesungguhan kita dalam melaksakan semua yang diperintahkan kepada kita. Sebandingkah dengan sikap tunduk patuh yang di contohkan oleh bumi dan planet-planet yang lain. Padahal mereka tidak diciptakan se-sempurna seperti diri kita. Tanpa ban khalifah seperti manusia. Tanpa kebebasan berkehendak seperti kita. Tapi mereka telah menunjukkan bukti kepada kita tentang sikap tunduk dan patuh. Mereka bertasbih di setiap saat yang mereka lalui. Mereka ikhlas berputar dengan kecepatan tertentu untuk kepentingan hidup kita. Sedangkan kita ?
Perintah berputar yang dicerminkan dengan ruku` dan sujud saja hanya kita lakukan ala kadarnya. Tanda-tanda alam dan ayat-ayat dalam Al Qur`an yang tinggal membacanya saja kita banyak mengabaikan. Apalagi untuk mengingatNya dalam segala keadaan. Padahal kita sering mendengar kalau mengingat Allah itu adalah sesuatu (perbuatan) yang amat besar manfaatnya bagi diri kita. Kenyataannya adalah, kita sering hanya berbangga-bangga dengan kepandaian kita. Bangga dengan posisi atau jabatan kita. Bangga tentang kedekatan kita dengan orang-orang yang mempunyai pengaruh di masyarakat. Bangga dengan materi wah yang kita miliki. Padahal kedekatan kita dengan Allah berjarak antara bumi dan langit. Lebih jelas lagi, bahwa jasad kita telah dinanti-nanti oleh neraka.
Tanpa kesadaran tentang kehidupan, takkan ada kata insyaf dan taubat. Kalaupun itu terjadi hanyalah sekedar taubat kapok lombok seperti kata orang jawa. Setelah lewat dan tertutup oleh dunia lagi kitapun lupa lagi pada Allah. Meski hanya untuk sekedar mengingatNya. Maka tak ada cara lain untuk dekat kepada Allah kecuali hanya dengan mempelajari dan berusaha untuk memahami arti kehidupan bagi diri kita. Hari kiamat semakin dekat. Dan kita akan segera menjemput kematian kita. Nanti malam, besok siang, lusa atau hari yang lain yang tidak begitu jauh dari hari ini. Maut pasti akan menjemput kita. Tergantung dari diri kita sendiri. Siapkah kita menghadapi kematian kita ? Kalau kita mengatakan siap, apa yang sedang kita lakukan saat ini ?
Selalu tanyakan pada diri sendiri. Apa yang sedang kita lakukan saat ini untuk mempersiapkan kematian kita ! Sekedar berbuat atau hanya sekedar berkata-kata tanpa makna ? Ingat ! Sebentar lagi giliran kita menjemput maut. Kalau kita berkata tidak takut menghadapinya, maka pikirkan tentang apa yang akan kita bawa dalam perjalanan di alam barzah nanti. Sangat tergantung pada diri kita sendiri. Kapan akan memulai untuk menjadikan diri sebagai ulil albab atau semua akan terlambat. Sebab umur yang kita perkirakan masih berjalan panjang sebenarnya sangatlah pendek. Tak ada yang bisa memprediksi kapan umur kita akan berakhir. Hanya Allah swt saja yang benar-benar mengetahui kapan akan datang ajal kita. Kita hanya mempunyai dua pilihan hidup. Mengabdi atau memilih ber-oposisi dengan jalan mengingkari kalau kehidupan alam semesta ini dikarenakan kekuasaan Allah swt. saja. Terserah, kita mau memilih yang mana ?