Para kaisar yang pernah menduduki tahta pemerintahan, konon selalu memelihara kucing. Ini dikarenakan adanya mitos turun-temurun yang menyatakan bahwa kucing adalah hewan kesayangan Dewa Amaterasu, dewa matahari.
Sebagai hewan kesayangan Dewa, kucing sering turun ke dunia manusia untuk mengamati kehidupan para manusia dan melaporkan segala yang dilihatnya itu kepada para dewa. Jika ia menemukan orang yang berhati mulia namun sangat miskin, ia akan melaporkannya kepada Dewa Kemakmuran agar orang baik tersebut diberi rahmat rejeki.
Dari mitos ini pulalah lahir boneka 'ManekiNeko', yaitu boneka atau patung kucing yang duduk dan melambaikan satu kaki depannya. Kita sering melihat patung seperti ini di toko-toko, bukan? Patung ini adalah simbol rejeki atau kemakmuran, karena orang Jepang percaya bahwa kucing itu mendatangkan rejeki. Mitos ini tidak hanya dipercaya oleh orang Jepang, tapi juga oleh orang-orang China yang dikenal sebagai pedagang ulung.
Saking istimewanya orang Jepang dalam memperlakukan kucing, di Tokyo terdapat beberapa kafe yang diperuntukkan khusus untuk kucing. Biasanya kafe digunakan oleh manusia untuk tempat nongkrong dan menghabiskan waktu, tapi di Tokyo beberapa kafe justru digunakan untuk kucing-kucing yang tak sempat diurus oleh majikanya.
Di kafe-kafe tersebut tampak kucing-kucing sedang asik mencakar-cakar dan memukul mainan tikus plastik, atau bermalas-malasan di atas sofa. Selain bisa bencengkrama dengan kucing lainnya, sang peliharaan akan disediakan makanan dan minuman.
Ada juga kafe yang nampak seperti sebuah kediaman pribadi atau kantor arsitek. Bagian dalamnya terlihat layaknya toko buku anak-anak yang dipadukan dengan setting film Barney. Di sekitarnya terdapat rak buku, peralatan main kucing, dan alas yang empuk.
Kemudian ada juga kafe yang memasang fasilitas Nitendo, disini selain pengunjung dapat bermain-main bersama kucing, mereka juga dapat bermain game bersama mereka.Ghiboo.com