Pages

Dokter Frankenstein Akan Dihidupkan Kembali

Share and Enjoy! :

.
LONDON - Siapa yang tidak mengenal Frankenstein? ”Manusia” buatan manusia ini telah menjadi bagian kehidupan budaya pop selama ratusan tahun Tokoh “monster” buatan manusia ini kondang lewat novel karya Mary Shelley yang diterbitkan pada 1818 itu, baru-baru ini tampaknya menginspirasi seorang profesor yang berniat menciptakan otak buatan yang dilengkapi level kecerdasan.

Sebuah proyek yang terdengar mirip kisah robot yang sering jadi kostum pesta Halloween itu. Tak hanya dalam novel, Frankenstein juga muncul dalam beberapa karya budaya pop termasuk film dan telah dibuat dalam berbagai macam versi. Meski begitu, kisahnya tak pernah lepas dari sosok seorang profesor gila bernama Victor Frankenstein.


Sang profesor mengumpulkan potongan tubuh orang yang sudah meninggal.Kemudian dia menjalin serpihan-serpihan tubuh itu menggunakan daya listrik dan sambaran petir.Maka jadilah makhluk rekayasa yang oleh kebanyakan orang dikenal dengan nama “monster Frankenstein”.

Film horor klasik yang pertama kali dibuat tahun 1910 ini kembali dibuat pada 1994. Kali ini aktor kawakan, Robert de Niro menjadi si monster – dalam film, de Niro disebut “the creature”. Kini, kisah fiksi Frankenstein itu bisa jadi akan menjadi nyata dalam kehidupan manusia. Belum lama ini, seorang dokter yang juga teknisi komputer, Profesor Henry Markram, membuat pernyataan mengejutkan. Dengan lantang, Markram menegaskan timnya siap mengerjakan proyek penciptaan otak buatan manusia, sekaligus meyakinkan bahwa proyeknya akan dimulai pada 2018. Akademisi keturunan Afrika Selatan-Israel ini tampak serius mewujudkan obsesinya.


Sekian lama dia berkutat dengan rancangan proyek besarnya di pesisir Danau Jenewa, Swiss. Dia bahkan telah mengumpulkan bahan-bahan utama yang dibutuhkan untuk melengkapi karya terbarunya: silikon, emas, dan tembaga. “Blue Brain Project” atau proyek otak biru, demikianlah Markram memberikan sebutan bagi proyek terbarunya. Jika saja penulis novel Frankenstein, Mary Shelley masih hidup, mungkin dia akan terpana melihat monster fiksinya akan benarbenar hidup di bumi. Otak buatan Markram ini nantinya akan memiliki kemampuan seperti otak yang melekat dalam kepala manusia. Otak biru akan mampu berpikir, merasakan, bahkan jatuh cinta sekalipun.


“Otak ciptaan kami akan mampu mengurai alasan, mengingat kenangan lalu, dan dapat merasakan beragam perasaan, seperti marah, sedih, sakit, dan bahagia,” ungkap Markram. Dia tak mengingkari bahwa dana yang dibutuhkan timnya belum juga mencukupi. Namun, tampaknya Markram cukup optimistis. “Saya memiliki rekan ilmuwan di sejumlah negara, dan mereka siap membantu proyek ini,” imbuhnya. Dibandingkan dengan benda, perangkat, dan organ tubuh manusia yang lain, otak manusia merupakan obyek yang paling kompleks di bumi. Markram pun menyadari hal ini. Namun, dia tidak mau mundur.


Menurutnya, perangkat komputer kekinian yang semakin canggih akan memudahkan pengerjaan proyek otak birunya. Lalu timbullah pertanyaan baru. Bagaimana bisa seseorang menciptakan otak lewat komputer? Yang terjadi selama ini, sejumlah ilmuwan berlomba menciptakan otak elektronik, namun hasilnya nihil. Tidak ada satu pun yang menuai kesuksesan. Markram lantas muncul dan menegaskan bahwa otak buatan yang dia ciptakan bukanlah sejenis robot yang tugas kesehariannya hanyalah melayani majikannya (dalam hal ini manusia). Robot pelayan memang mampu berjalan, berbicara, bahkan berkelakuan layaknya manusia.


“Namun mereka tidak memiliki kecerdasan. Mungkin saja ada, tapi hanya setara dengan alat pencuci piring,” ujarnya. Markram tak memungkiri bahwa dia memang terinspirasi tokoh ciptaan Mary Shelley itu untuk mewujudkan ambisi itu. “Ya, memang, Dr Frankenstein. Orang-orang sudah menunjuk poin itu,” ujarnya teriring seulas senyum. Eksperimen Frankenstein sebenarnya berakhir dengan kisah tragis.


Monster itu membunuh semua anggota keluarga penciptanya. Dr Frankenstein harus melawan monster ciptaannya sendiri sebelum dia tewas dibunuh monster itu.