Insiden injak injak merah putih dalam acara peringatan hari ulang tahun (Milad) ke-13 partainya di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. PKS sudah melakukan permintaan maaf atas insiden tersebut. Namun sayangnya maafnya terasa tidak iklas. Tidak mengaku khilaf, salah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
Tapi permintaan maaf itu tidak iklhas, karena sejumlah alasan dilemparkan juga untuk membela diri. Entah membela diri dari apa, bila dibandingkan mereka yang segelintir orang yang mengaku wakil rakyat dari perasaan Seluruh Rakyat Indonesia yang mesih benar benar merasa NKRI adalah negaranya.
Alasan alasan itu sangat lemah. Misalnya:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan, insiden teatrikal di peringatan ulang tahun (Milad) ke-13 partai mereka di Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (24/4) berlangsung pada sehelai kain, bukan simbol negara yaitu bendera Merah Putih.
Pak.... rakyat juga tahu, bendera Indonesia, Sang Merah Putih itu selalu terbuat dari kain. Tetapi kalau bapak menganggap bendera itu seperti SUSU BENDERA, yah iya... harusnya terbuat dari kaleng.
"Karena spontan, maka tarian dilakukan dilakukan di luar gedung GOR. Namun, tak disangka di ujung tarian ada kain seperti bendera merah putih terinjak peserta tari." kata Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Ahad (24/4).
Bapak berbakat sebagai penulis skenario sinetron pak. Soalnya... bagaimana bisa sampai Polisi turun tangan? Sepertinya kejadiannya lebih heboh dari itu. Kalau sekedar tidak sengaja diinjak yah langsung anda dan orang orang PKS tersebut mengambil bendera tersebut, bila perlu gampar itu orang yang sudah menginjak injak lambang negara ini.
Kemudian bila dibandingkan dengan keterangan yang ini:
Menurut Taufik, sekitar pukul 20.00 WIB, para siswa itu sudah dibebaskan setelah diperiksa polisi. Taufik membantah ada unsur kesengajaan dalam insiden itu. " Ini salah persepsi saja. Siswa ini geram karena banyak koruptor di Indonesia, lalu mereka akan membersihkannya." ujarnya.
Nah, yang satu bilang tidak sengaja. Yang ini bilang karena siswi itu geram. Mana yang benar pak? Kok saya lebih percaya alasan terakhir. Karena siswi yang jelas simpatisan PKS itu memang geram pada elit politik kita yang kerap korupsi. Kalau sudah begitu, itu sudah terencana pak.... Darimana tiba tiba ada bendera. Spontan mengambil bendera yang dengan terpaksa harus dipasang di acara tersebut ya?....
Seharusnya kalau ada siswi yang geram melihat koruptor di Indonesia pada acara PKS... sudahlah, jangan malu-malu... sebagai wakil rakyat yang baik, bapak bisa menyuruh dia menginjak-injak bapak.
Bapak bapak orang politik, kalau kasus Ariel dulu banyak sekali organisasi entah apa yang mengatas namakan Islam berdemo berunjuk rasa. Mengapa pada saat Arifinto anggota dewan dari PKS yang suci itu kedapatan nonton porno saat sidang rakyat mereka tidak berdemo ya?....
Malu sendiri barangkali ya pak..?!
keterangan:
1. Quote pertama dan kedua: sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/04/25/brk,20110425-329734...
2. Quote ke 3: Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/04/24/brk,20110424-329726...
http://www.traktor.co.cc/2011/04/merah-putih-bukan-susu-bendera.html