Pages

Hujan Meteor Eta Aquarids Bulan Mei 2011

Share and Enjoy! :

Hujan meteor memang merupakan salah satu fenomena alam yang selalu terjadi dan selalu dinantikan oleh masyarakat di Bumi. Keindahannya saat melintasi langit malam senantiasa dinantikan. Bahkan ada mitos yang mengatakan jika kita berdoa sambil menatap bintang jatuh, doa kita akan terkabul.
Setelah Hujan Meteor Lyrid mencapai puncaknya di bulan April, di awal bulan Mei ini kita akan dapat menikmati hujan meteor lainnya yang akan tampak muncul dari rasi Aquarius menjelang dini hari dari tanggal 19 April – 28 Mei. Nama hujan meteor itu adalah Hujan Meteor Eta Aquarids.
Tentang Eta Aquarids

Hujan Meteor Eta Aquariids, merupakan satu dari dua hujan meteor yang diketahui berulang setiap tahunnya sebagai akibat dari perjalanan Bumi yang melintasi debu Komet Halley. Hujan meteor lainnya yang juga terjadi ketika Bumi melintasi komet Halley adalah hujan meteor Orionids yang terjadi di bulan Oktober.
Petunjuk kalau Hujan Meteor Eta Aquarids akan aktif di akhir April dan awal bulan Mei dimulai pada tahun 1863 ketika H.A. Newton menelaah waktu hujan meteor kuno. Ia kemudian menyimpulkan serangkaian periode yang perlu diperhatikan oleh para pengamat. Di antaranya adalah periode 28 – 30 April yang ternyata memiliki penampakan hujan meteor di tahun 401 AD, 839 AD, 927 AD, 934 AD, dan 1009 AD.
Secara resmi, hujan meteor Eta Aquariid ditemukan pada tahun 1870 oleh Letnan Kolonel G. L. Tupman saat sedang berlayar di laut Mediteranian. Saat itu ia melihat dan mencatat 15 meteor yang tampak pada tanggal 30 APril da 13 meteor lagi pada tanggal 2 dan 3 Mei.   Selain Tupman, W.F. Denning yang menelaah kembali catatan Italian Meteoric Association, menemukan adanya catatan dari pengamatan 45 meteor dari tanggal 29 April – 5 Mei 1870. Hujan meteor ini akhirnya dikonfirmasi sebagai hujan meteor tahunan terjadi setahun kemudian pada tanggal 29 April 1871 saat Tupman kembali mencatat kemunculan 8 meteor.
Pengamatan Eta Aquarids memang jarang, namun di sepanjang tahun 1876, A.S Herschel menemukan sumber si hujan meteor yang kemudian menarik minat para pengamat. Dari hasil perhitungannya Herchel menemukan kalau komet Halley yang pada tanggal 4 Mei berada dekat dengan Bumi. Setelah melakukan analisa pada pengamatan Tupman di tahun 1870 dan 1871 ia menemukan kalau prediksinya sesuai.
Pengamatan

Hujan meteor Eta Aquarids berlangsung dari tanggal 19 April – 28 Mei dan akan tampak muncul dari arah bintang Eta Aquarids di rasi Aquarius. Hujan meteor Eta Aquarids bisa dinikmati oleh masyarakat di Indonesia menjelang fajar karena radian meteor tersebut baru terbit jam 1.30 wib dini hari. Jadi pengamat berkesempatan untuk menikmati Eta Aquarids sebelum fajar.
Eta Aquarids akan mencapai puncaknya pada tanggal 6 Mei jam 13 UT atau jam 23.00 wib, namun itu artinya pengamat di Indonesia tidak bisa menikmati Hujan Meteor Eta Aquarids tepat di jam ia mencapai puncaknya. Pengamat baru bisa melihat Eta Aquarids sekitar 2 jam kemudian ketika ia terbit atau harus menunggu 1 – 2 jam lagi agar radian hujan meteor ini sudah berada di atas horison 15º – 30º. Pada malam puncak, hujan meteor Eta Aquarids diperkirakan akan mencapai laju dengan kisaran 70 meteor per jam ( berkisar antara 40 – 85 meteor per jam).
Tempat terbaik untuk bisa menikmati hujan meteor Eta Aquarids adalah lokasi yang terbuka di horison khususnya di arah timur. Selain itu juga lokasi tersebut haruslah gelap dan tidak ada polusi cahaya. Pada malam puncak hujan meteor Aquarids, bulan sedang berada pada fase bulan baru sehingga tidak ada gangguan cahaya Bulan.  Jika Anda tertarik untuk menikmati hujan meteor Eta Aquarids, silahkan arahkan pandangan anda ke arah timur saat menjelang fajar jika cuaca cerah.
Selain hujan meteor Aquarids, sebelum fajar menyingsing, pengamat juga dapat menyaksikan indahnya jejeran planet Mars, Jupiter, Venus  dan Merkurius yang sudah  tampak di timur sejak jam  04.40 dini hari.  Planet lainnya yang sudah cukup tinggi di langit adalah Uranus dan Neptunus yang sulit dilihat dengan mata tanpa alat bantu.
Jika Anda ingin mengamatinya dengan teropong, jangan lupa katakan “clear skies!”
Sumber: langitselatan.com