(c) blogspot
Banyak yang berhasil mewujudkan hal ini, persahabatan tidak terganggu walaupun kedua sahabat sudah sama-sama membina rumah tangga. Namun banyak juga yang harus makan ati ketika sahabatnya dimabuk cinta dan dia harus menerima kenyataan sebagai single yang ditinggalkan sahabatnya. Jika Anda mulai merasa demikian, berikut taktik dari ahli perilaku, Dr Pam Spurr, seperti dikutip dari Daily Mail.
Jika Anda di posisinya
Sebelum dongkol, coba bayangkan bagaimana jika Anda yang berada di posisinya. Mungkin Anda juga akan sangat senang hingga ingin menghabiskan waktu bersama kekasih ketimbang bersama sahabat. Coba lihat lagi bagaimana perilaku kekasih sahabat Anda, mungkin dia memang begitu menyita perhatian entah karena pesona atau karena sifatnya yang mendominasi.
Pahami perasaan Anda
Hei.. sebenarnya apa yang membuat Anda merasa sedih atau jengkel dengan sahabat? Cobalah menggali perasaan Anda sendiri. Apakah benar-benar karena sikap sahabat Anda yang menyebalkan? Atau jangan-jangan karena dalam lubuk hati terdalam Anda merasa 'mengapa itu tidak terjadi padaku'.
Apa Anda terlalu bergantung?
Punya sahabat yang menyenangkan kadang-kadang membuat kita tanpa sadar bergantung padanya. Kebahagiaan kita menjadi digantungkan pada sahabat. Anda mengandalkan dia menjadi tempat berbagi masalah, mengandalkan dia saat Anda tidak mau terlihat sendirian di depan umum, mengandalkan dia ketika orang-orang menanyakan 'kapan menikah'. Jika ini masalahnya, maka Anda harus lebih mandiri saat ini juga.
Menyibukkan diri dengan hal baru
Kesedihan karena tidak diacuhkan sahabat sering membuat Anda tidak bisa melihat sisi positifnya. Saat inilah Anda bisa melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak bisa dilakukan berdua dengan sahabat Anda. Salah satunya adalah dengan menjadi magnet pertemanan di setiap acara yang Anda hadiri! Anda bintangnya, dan inilah saatnya memancarkan pesona Anda tanpa takut sahabat Anda merasa didominasi.
Lugas dan tegas berbicara
Well, terkadang seorang sahabat yang dimabuk cinta memang menyebalkan, menempatkan Anda di bawah kekasihnya. Jika hal ini benar-benar terjadi, seperti contohnya dia membatalkan rencana hang out dengan Anda di menit-menit terakhir karena kekasihnya ingin bersamanya, Anda bisa mengatakan dengan lugas dan tegas bahwa hal itu tidak menyenangkan.
Double date
Jika pergi bersama sahabat Anda menjadi tidak menyenangkan lagi karena dia selalu mengajak kekasihnya, rancang saja sebuah double date. Minta kekasih sahabat Anda untuk membawa teman pria juga untuk Anda. Fair enough, isn't it?
Menerima kenyataan
Ketika sahabat tidak lagi peduli dengan Anda, dan setiap perjumpaan hanya berujung pada hal tidak menyenangkan, maka itulah saat Anda harus merelakan sahabat Anda pergi. Ada banyak petualangan dengan orang-orang baru menanti Anda di depan, jadi jangan takut untuk berjalan sendirian. (wo/miw)