Frank Buckley di rumahnya (Foto: Reuters)
BELFAST
- Sebuah protes anti-kemapanan dilakukan oleh seorang seniman Irlandia.
Seniman pengangguran telah membangun sebuah rumah dari sisa-sisa
sobekan uang sebesar 1,4 miliar Euro atau sekira Rp16,4 miliar (Rp11.746
per euro).
Frank
Buckley membuat rumah ini sebagai bentuk "Monumen Kegilaan" dari
Irlandia, yang menurutnya terkontaminasi oleh mata uang tunggal,
maraknya konstruksi spektakuler serta berbagai tragedi memilukan yang
terjadi.
Bangunan
ini dibuatnya di lobi gedung kantor yang kosong, sejak selesai dibangun
empat tahun lalu. "Ini adalah refleksi dari keseluruhan kegilaan yang
mencengkeram kita," kata Buckley seperti dikutip Reuters, Kamis (26/1/2012).
"Orang-orang
menuangkan uang miliaran untuk membuat bangunan yang kini tidak
bernilai apapun. Saya ingin menciptakan sesuatu dari nol," jelas
Buckley.
Gelombang
kredit murah mengalir ke Irlandia pada awal 2000-an setelah Irlandia
bergabung dengan zona mata uang Eropa. Kondisi ini memicu tumbuhnya
industri properti yang mengubah negara itu.
Tetapi
ketika industri tersebut runtuh pada 2007 silam. Pada akhirnya
menjerumuskan Irlandia ke dalam resesi terdalam di dunia. Bahkan
Irlandia pun dipaksa untuk menerima bailout memalukan dari Uni Eropa dan
IMF.
"Rumah
Miliaran Euro" dibangun sejak awal Desember oleh Buckley. Dinding dan
lantai yang terbuat dari potongan kertas euro membuat rumah begitu
hangat, sehingga Buckley kerap tidur tanpa selimut.
Buckley
mengatakan, ia ingin politisi Eropa untuk mengatasi krisis utang zona
euro tanpa merusak mata uangnya. Tapi jika mata uang akhirnya gagal, ia
dengan senang hati akan menggunakan mata uang euro sebagai bahannya
untuk membuat karya di masa depan.