Pages

Tips Mengatasi Rasa Jenuh dalam Pacaran

Share and Enjoy! :

Menjalin sebuah hubungan selalu diharapkan bisa langgeng dan tahan lama, kan, siapa yang tidak. Tapi, tidak bisa dipungkiri, semakin lama menjalin hubungan akan ada rasa jenuh juga. Biasanya kalau sudah jenuh dan tidak bisa diatasi, ujung-ujungnya akan bubar. Tidak mau kan hubungan yang sudah lama berjalan ini berakhir hanya gara-gara bosan. Kita lihat apa saja yang menyebabkan kebosanan dan cara menanggulanginya, semoga bermanfaat J

1. Selalu Lengket
: Ketertarikan pada pacar biasanya berkurang kalau terlalu sering menghabiskan waktu bersama. Misalnya, setiap hari cowok kamu mengantar jemput (malah kalau pacaran sekelas dan seinstansi, wah bisa mudah sekali terserang kejenuhan), makan malam bareng, olahraga bersama, berkumpul dengan teman juga bersama, semuanya bersama-sama. Hasilnya, kamu dan dia akan terbiasa dengan kehadiran satu sama lain, tidak ada rahasia diantara kalian yang bisa membuat penasaran, tidak ada acara tukar pengalaman kalau bertemu, ya karena memang setiap hari bertemu, bahkan mau bicara juga bingung mengangkat topik, mengingat terlalu banyak hal yang sudah dibicarakan bersama. Selain jenuh, selalu bersama ini berdampak buruk pada hubungan sosial kamu, contoh lugasnya, teman-temanmu akan pelan-pelan meninggalkanmu karena kamu sekarang sudah selalu bersama pacar kemana-mana.
Cara mengatasinya: Agar suasana mesra itu muncul kembali, buatlah kembali ‘jarak’ dengan si dia. Lakukan lebih banyak aktivitas sendirian, misalnya dengan mengikuti kursus bahasa,ikut organisasi kampus, dan sebagainya. Karena pada faktanya, ketika kamu telah menikah pun, kamu juga tidak mungkin selalu bersama karena kamu dan dia pasti akan dipisahakan oleh ‘waktu bekerja’ bukan. Kurangi waktu bertemu juga, misalnya cukup seminggu sekali. Dengan begitu, ketika bertemu dengannya lagi, kamu tidak akan merasa bosan, tapi malah merasa semakin lengket.
2. Sama-sama Sibuk: Terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan atau kuliah yang jadwalnya kejar-kejaran (pas kamu sibuk, dia longgar, pas dia longgar, kamunya yang sibuk), setiap kali berkencan pasti dalam keadaan sama-sama lelah, banyak pikiran, mengantuk, pengennya istirahat dan tidak mau diganggu. Jangankan merencanakan kejutan, berbagi cerita saja sudah tidak punya energi, bahkan kalau pun mengobrol paling-paling yang dibicarakan justru tentang tugas presentasi atau rekan kerja. Stres dan kecapekan membuat kamu merasa agak masa bodoh dan cuek dengan pacar. Perhatian kamu jadi berkurang untuknya dan kamu juga sudah tidak terlalu ingin diperhatikan. Bertemu sesempatnya saja, tidak ada lagi manja-manjaan, tidak ada lagi bercanda bersama. Yang lebih buruk, kalian merasa hubungan kalian yang begini ini baik-baik saja. Jadinya, kalian lebih mirip dengan ‘teman biasa’ daripada sepasang kekasih.
Cara mengatasi: Buatlah komitmen, sesibuk apa pun kamu dan dia, berbagi dan bercanda bersama tetap diperlukan. Tidak selalu bertemu tidak masalah, asal dia masih sempat mengirimkan SMS, email, memberikan komentar di facebook atau menelepon kamu. Boleh-boleh saja sumpek gara-gara urusan kuliah yang melelahkan, tapi begitu bertemu dengan pacar, kamu harus segera melupakan masalah-masalah itu dan kembali ceria. Aura suntuk kamu bisa menular ke dia lho, apalagi kalau dia yang tidak tahu apa-apa juga ikut kena kesuntukanmu, otomatis suasana pacaran jadi membosankan. Sesekali ajak pacarmu jalan-jalan ke luar kota untuk bersenang-senang. Suasana yang baru bisa merefresh hubungan kalian :)
3. Jalan Sendiri: Bertahun-tahun pacaran, kamu dan dia sudah tidak ada rahasia-rahasiaan lagi. kalian sudah saling kenal luar dalam. Kebiasaan buruknya yang dulu pengen kamu ubah sudah mulai bisa kamu toleransi, kamu juga sudah tidak memikirkan impian dan tujuannya di masa depan. Yang penting, karir kamu lancar dan tujuan kamu tercapai, demikian juga dengan dia. Sehingga saat bertemu, bahan pembicaraan tidak lepas dari menonton, membaca dan menceritakan teman-teman kalian masing-masing. Tidak ada lagi ‘berbagi ambisi dan rencana masa depan’ disana. Tidak ada lagi tempat untuk “kita” di depan sana, yang ada hanyalah “aku” dan “kamu”.
Cara mengatasi: Keinginan setiap orang selalu berubah. Kamu dan si dia harus selalu berbagi, sekaligus mengingatkan prinsip-prinsip yang sudah kalian sepakati berdua. Saat dia menceritakan rencana masa depannya, sebisa mungkin jangan mencelanya. Dukung dia dan cari ide dari segi mana kamu bisa membantu. Menjadi partner yang baik adalah kunci sukses sebuah hubungan. Jangan lupa juga untuk saling berbagi cita-cita untuk kalian berdua J
4. Tidak Lagi Menantang: Sesuka apapun kamu dengan pasangan pada awalnya, pasti ada saatnya kamu menjadi bosan. Sikap pendiam pacar yang dulu membuat kamu penasaran setengah mati, sekarang terasa membosankan, bahkan menyebalkan. Si dia sama sekali tidak agresif dan sulit diajak bersenang-senang. Sementara cowok-cowok lain tiba-tiba jadi terlihat begitu asyik dan menyenangkan. Atau sebaliknya, kalau dulu kamu tertarik karena si dia bawel dan doyan cerita, sekarang kamu merasa terganggu kalau si dia cerita tidak ada habisnya. Karena mulai tidak lagi menikmati apa yang pernah kamu sukai dari pasangan, kamu mulai tidak sayang kepadanya lagi.
Cara mengatasi: Coba ingat lagi asalan apa awalnya yang membuat kamu tertarik padanya. Ingat-ingat kelebihan yang membuat kamu begitu mencintainya, entah itu kekalemannya, atau sikap penyayangnya. Ajak si dia bernostalgia berdua ke tempat-tempat yang sering kalian kunjungi ketika saat-saat pertama pacaran atau PDKT. Keluarkan lagi koleksi foto-foto kamu dan si dia. Ingat-ingat lagi, apa yang kamu rasakan saat foto itu diambil. Hal ini bsa memastikan kalau kamu pernah begitu sayangnya dengan si dia dan mungkin saat ini kamu hanya membutuhkan ruang untuk diri kamu sendiri. Setelah tenang, telepon dia dan katakan kamu mencintainya. Ini akan membuat perasaanmu lebih nyaman dan hubungan kalian bisa mesra lagi.