Sebagian besar kaum perempuan akan menggunakan pompa atau mesin untuk mengeluarkan ASI dari payudaranya. Tapi ibu-ibu di Filipina hanya menggunakan kekuatan jempol dan jari telunjuk saja untuk memompa ASI.
“Kami hanya menggunakan kekuatan jari jempol dan telunjuk untuk melakukan gerakan C and U position, kedua jari membentuk huruf C dan dilanjutkan dengan huruf U, jadi tidak pakai pompa ataupun mesin,” ujar Diana Calderon, konselor laktasi dari Arugaan, Filipina dalam acara ‘Oneasia Breastfeeding Partners Forum 7′ di Grand Flora Hotel Kemang, Kamis (11/11/2010).
ASI yang sudah dipompa dengan menggunakan dua kekuatan jari ini akan ditampung dalam cangkir atau gelas, sehingga bayi tidak menggunakan botol susu. Dengan mengonsumsi susu melalui cangkir ini akan menghindari kondisi bingung puting dan juga melatih gerakan rahang bayi.
Lebih lanjut Diana menuturkan dalam proses menyusui sekitar 90 persen keberhasilannya dipengaruhi oleh psikologis si iu dan 10 persennya dari fisik ibu. Karenanya ibu menyusui harus tahu keuntungan kesehatan apa saja yang bisa ia dapatkan jika menyusui bayinya.
Cara memompa ASI dengan menggunakan dua jari ini juga diterapkan dalam situasi darurat seperti saat bencana Tifun di Filipina lalu. Para konselor akan memberikan program menyusui dengan memberitahu posisi menyusui yang benar serta memberikan pelatihan memijat untuk laktasi.
“Ayah juga memiliki peran dalam program menyusui ini, misalnya bisa membantu memijat istrinya yang akan memperlancar ASI sehingga membuat si ibu lebih fokus menyusui,” ungkap Diana.
Diana menambahkan hal terpenting sebelum menyusui adalah mempersiapkan psikologis ibunya, seperti mengurangi stres atau cemasnya, serta memberikan pemikiran positif mengenai menyusui. Karena pikiran dan psikologis ibu sangat mempengaruhi aliran ASI yang keluar. (detik.com)