1. Jangan yang digoreng
Masaklah mi dalam air, jangan digoreng. Begitu juga dengan nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih daging juga lebih baik yang dipanggang.
2. Kunyah perlahan
Kunyahlah
makanan secara perlahan-lahan dan cobalah menikmati makanan sewaktu
berada dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan lambung cepat
kenyang dan membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat lama yang
masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32 kali sebelum
menelannya.
3. Ambil sedikit
Ambillah
makanan pertama sedikit mungkin ke dalam piring Anda. Tambah sedikit
demi sedikit bila masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda tidak merasa
terpaksa harus menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.
4. Tinggalkan meja setelah selesai
Diimbau untuk segera meninggalkan meja makan setelah selesai dan jangan dilanjutkan dengan
mengobrol.
Ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari iseng atau keinginan ngemil
dan mengambil makanan dari sana-sini sehingga tak terasa perut menjadi
terlalu kenyang.
5. Hindari kadar gula dan lemak tinggi
Hindari
makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kue-kue
(pastries), lemak hewan, mentega, fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.
6. Konsumsi banyak buah
Mengonsumsi
banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan
karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk agar sesuai dengan
kebutuhan.
7. Waspadai minuman bersoda
Anak-anak yang mengonsumsi minuman ringan bergula berisiko tinggi mengalami kegemukan.
Laporan
para peneliti Amerika yang diterbitkan oleh The British Medical Journal
The Lancet, remaja AS perlu segera mengurangi minuman bersoda dan junk
food yang berisiko mengganggu kesehatan. “Kami menemukan selalu ada
minuman ringan di setiap hidangan tambahan, dan risiko kegemukan
meningkat kira-kira 50 persen,” kata Ludwig.
8. Kurangi menonton televisi
“Kegemukan
pada anak-anak diakibatkan oleh banyak faktor. Tidak ditekankan hanya
pada satu faktor, yaitu minuman ringan dan masalah gizi, melainkan juga
kebiasaan seperti menonton televisi,”ungkap Ludwig. Membanjirnya acara
di televisi, termasuk film-film kartun dan telenovela, membuat anak-anak
dan ibu rumah tangga semakin lama duduk di depan televisi sambil
ngemil. Keadaan demikian mendorong tubuh kurang gerak dan mudah menjadi
gemuk. Dari 4.771 wanita yang diteliti di Singapura, mereka yang
menonton televisi tiga sampai empat jam sehari berpeluang dua kali lipat
menjadi gemuk dibanding kelompok yang jarang menonton televisi.